Kamis, 21 Juli 2011

Berbagi sahabat

Bismillahirrahmanirrahim..
“ Kamu ngapain si ngobrol sama dia “ aku mengerutkan dahi sambil menatapnya heran
“ Lho,emangnya kenapa “  kataku
“ Kamu ini kan sahabatku,mau-maunya temenan sama dia. Dia kan anaknya..bla..bla..bla.. “
Tak ku dengarkan lagi kata-katanya,aku asik lagi membaca buku.
===========================================
Sahabat,pernah memiliki sahabat yang otoriter bahkan merasa dirimu adalah miliknya. Kemana-mana berdua atau dengan “genk” nya. Atau malah kamu merasa bahwa sahabatmu milik mu,pokoknya kemana dia harus bersamamu. Kalo dia enggak barengan sama kamu atau ngobrol sama orang lain apalagi sama orang yang kamu..hmm..kamu anggap dia pengkhianat.
Waduh..ini sahabatan atau malah pacaran ?? ah masa pacaran..gak lah yaa..kamu kan bukan penganut kaum Nabi Luth gitu..
Kamu dan dia memang memiliki hubungan yang cukup dekat,apalgi kami satu aktivitas dengan dia. Otomatis,kamu dan dia selalu bersama-sama setiap waktu. Mau curhat ya ke si dia,mau pergi ke mana ngajak dia. Karna sesama wanita jadi hubungan persahabatan udah seperti saudara kandung.
Tidak masalah,bagus malah kalo kamu dan sahabatmu mempunyai tingkat kepedulian tinggi. Tapi jangan lah batasi persahabatanmu hanya berdua saja atau bahkan hanya satu genk saja. Yang di luar dari sahabatmu pokoknya hanya teman biasa yang kalo di datengin pas ada perlu doank,atau malah sisanya jadi musuhmu.
Nah lho,kalo seperti ini. Suatu saat ketika kalian berpisah,kalian enggak akan punya temen yang lain. Yang ada kamu jadi sendirian,udah gitu mereka datengin kamu pas ada perlu nya doank,yang lebih parahnya lagi kamu jadi di benci banyak orang. Enggak mau kan kayak gini ??
Bahkan ni,saking deketnya. Ada yang sampai di fitnah,Kayak pecinta sesama wanita lah,atau enggak suka sama laki-laki. Namun kecenderungan itu mungkin saja ada,karna terlalu dekat ngerasa udah punya milik pribadi. Bahkan enggak boleh ada yang deket sama sahabatmu,yang seperti ini kan lebih-lebih kayak orang “pacaran “,perasaan yang suami istri saja kalo istrinya mau temenan sama wanita lain,kan di ijinin aja. Masa yang sahabatan ngelebihin pasangan suami istri.
Suatu saat orang yang kita cintai bisa saja menjadi orang yang kita benci,begitu juga sebaliknya,orang yang kita benci suatu saat bisa menjadi sahabat kita. Makanya,bila kamu bersahabat, lebih baik biasa-biasa saja,tidak harus saling memiliki. Bisa saja kamu curhat banyak-banyak sama sahabatmu,suatu saat kamu merasa dia mengkhianatimu. Ehh..karna kamu begitu benci dia,semua aib dia kamu beberkan habis-habisan. Padahal nih Allah kan berjanji,kalo sampai seseorang mebuka aib saudaranya,maka Allah akan membuka seluruh aibnya kelak.. Masyaallah..
Persabatan yang awalnya memang untuk sebuah persaudaraan,jangan sampai tercoreng karna dirimu enggan bersaudara dengan yang lain,apalagi sampai melarang sahabatmu untuk berteman dengan yang lain.
Islam sangat menguatkan sebuah persaudaraan,sampai Rasulullah Alaihi Wa Sallam bersabda bahwa seorang muslim dengan muslim yang lainnya bagaikan satu tubuh. Kalo kamu enggak mau mengenal atau bahkan melarang alias cemburu bila sahabatmu deket sama orang lain,bagaimana mungkin kamu bisa menjadi satu tubuh dengan muslim yang lain,toh kamu aja enggak mau kenal dengan muslim yang lain.
Eratkan persahabatan dengan bijak dan bijaklah dalam persahabatan :)
Salam Sahabat ^^ Copas From Bukan Muslimah Biasa

1 komentar:

sisterhood mengatakan...

mengingatkan aku..
aku pernah membeberkan keburukan mantanku, bukan hanya di blog.. tapi juga pada kalian-teman-temanku- juga pada mamaku..
menyesal..
dan mudah-mudahan saya tidak mengulanginya lagi. amin.

dear, myexboy..
maafkan saya yah.. saat saya menulis tentangmu, saya masih dalam keadaan jahiliyah -tidak tahu ILMU- sungguh saya tidak bermaksud menyebar aib. Itu hanya ungkapan kekecewaan saya terhadapmu dan sebagai reminder, to stay away from u.
Sorry..

Posting Komentar